Selasa, 13 Maret 2012

Assassin's Creed: Revelations


Assassin’s Creed merupakan franchise yang sangat menarik semenjak pertama kali dirilis pada tahun 2007, di mana memperlihatkan gameplay yang inovatif dengan menyatukan unsur assassination, stealth dan sand-box. Sebagai Altair ibn La-Ahad kita pun memulai peperangan antara Templar dengan Assassin. Dua tahun kemudian Ubisoft merilis sequel-nya Assassin's Creed II yang memperkenalkan Ezio Auditore da Firenze yang kini semakin populer dan menutup segala kesalahan pada game orisinilnya sehingga memberikan kemajuan yang signifikan. Singkat kata: sequel yang sempurna.
Semenjak itu Ubisoft membuat franchise AC menjadi game tahunan. Setahun setelah AC2, mereka merilis Assassin’s Creed: Brotherhood yang kembali mengikuti jalan cerita Ezio dan menambahkan beberapa mekanisme gameplay baru serta mode multiplayer. Loncatan dari AC2 ke ACB tidak begitu jauh namun tetap menghasilkan game yang solid dan lebih lengkap. Kini kita memiliki Assassin’s Creed: Revelations, yang lagi-lagi fokus terhadap Ezio dan hanya selang setahun dari ACB. Perubahan apa yang dapat diberikan Ubisoft hanya dalam waktu singkat tersebut?
Sayangnya Revelations tidak memberikan perubahan apapun yang cukup signifikan. Hanya gameplay-nya diberikan beberapa penyempurnaan dan tambahan, bahkan ada yang hasilnya mengecewakan, serta kini kita pindah dari Italia ke Turki. Satu hal positif yang dapat diambil dari game ini adalah alur ceritanya yang memberikan penutup terhadap Altair dan Ezio.
Cerita masih mengikuti protagonis Desmond Miles yang kini tengah terperangkap di dunia Animus. Untuk keluar ia perlu kembali ke masa Ezio dan menemukan semua objektif sampai tidak ada satu pun pesan dari nenek moyangnya yang tertinggal. Uniknya assassin asal Italia tersebut juga sedang mencari tahu mengenai peninggalan Altair. Pendeknya, jalan cerita Revelation bagaikan menonton Inception yang terbagi atas tiga layer: Desmond, Ezio dan Altair. Game tetap fokus terhadap petualangan Ezio, sebagai selingan kita akan memainkan Altair dan Desmond juga.
Mekanisme inti permainan dari AC masih sama, dan kini petualangan terbaru Ezio membawanya ke Constantinople, kota yang terlihat lebih hidup dan berwarna dibandingkan seri-seri sebelumya. Gameplay berangkat dari ACB namun dengan beberapa tambahan, paling menonjol adalah hookbalde, sebuah alat asal Turki yang memperbolehkan Ezio untuk memanjat lebih cepat, melompati jurang yang lebih lebar, bergelantung di zipline, atau bahkan melewati musuh dengan menggunakan takedown cara baru.

ASUS Perkenalkan Motherboard ROG Rampage IV Extreme Terbarunya dengan Chipset Intel

ASUS Perkenalkan Motherboard ROG Rampage IV Extreme Terbarunya dengan Chipset Intel

Dalam sebuah pertemuan si Singapura, 20 Oktober 2011, ASUS memperkenalkan produk motherboard terbarunya yang menggunakan chipset Intel generasi mendatang kepada beberapa media mancanegara termasuk JagatReview.com. Dari jajaran board baru ini, Rampage IV extreme adalah yang menjadi perhatian utama kami.

Motherboard dengan chipset Intel generasi berikutnya!

Semua motherboard ASUS terbaru yang diperlihatkan pada kami adalah board berbasis chipset Intel generasi berikutnya. Atas dasar perjanjian yang kami buat dengan pihak ASUS, kami tidak berhak mensinyalir jenis chipset yang digunakan. Akan tetapi, Anda tentunya tahu basis chipset Intel apa yang digunakan semua board ASUS ini bukan? Hints: Ini adalah chipset yang belum hadir di pasaran dan akan segera diluncurkan. Sebenarnya, foto-foto dari motherboard dengan chipset ini sudah banyak kami liput selama Computex 2011 yang lalu.

P9X79 Series

Motherboard P9X79 Pro
Ini adalah seri “biasa’ dari jajaran motherboard ASUS terbaru yang ditampilkan. Berikut adalah beberapa keunggulan khusus yang ditawarkannya:
DIGI+ Power Control: Jika sebelumnya pengendalian daya pada board ASUS hanya menggunakan 1 chip EPU saja, sekarang ASUS mengimplementasikan penggunaan 2 chip, 1 untuk CPU dan 1 untuk DRAM. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan presisi dan kestabilan. Tentu saja, kemampuan overclocking pun dijanjikan akan kian meningkat.
ASUS SSD Caching: Berhubung Intel tidak melakukan penanaman fitur SSD caching seperti pada Z68, ASUS menggunakan sistem SSD caching-nya sendiri. Satu hal yang menarik pada SD caching ASUS ini adalah kemudahan instalasinya. Hanya dibutuhkan 1x klik untuk mengaktifkannya. Kita pun tidak perlu “membongkar” partisi jika ingin mencabut SSD cache. Sistem ini memang jauh lebih fleksibel dari yang kami temui pada Z68. Performa yang ditawarkan pun cukup menarik: booting 35% lebih cepat dan sistem copy data hingga 3x lebih kencang.
BT GO 3.0: Pada board seri P9X79, modul bluetooth sudah diikutsertakan. BT GO 3.0 yang dipakainya ini sudah memiliki kecepatan jauh lebih tinggi (untuk konektivitas dengan BT 3.0), tetapi tetap kompatibel dengan perangkat Bluetooth versi sebelumnya. Sebagai catatan, BT 3.0 memiliki kecepatan 8x lipat dibandingkan BT 2.1 (24Mbps vs 3Mbps).
USB BIOS Flashback: Ini adalah fitur yang memungkinkan update BIOS tanpa melakukan proses booting! Anda cukup menancapkan USB flashdisk dengan BIOS baru, tekan tombol di panel belakang, dan BIOS Anda akan langsung di-upgrade.
UEFI BIOS: Sistem UEFI BIOS ASUS yang sudah terkenal nyaman digunakan kini dibuat lebih nyaman lagi. Menu setting favorit dan kemampuan untuk mendeteksi masalah pada slot RAM tertentu adalah sebagian dari fitur barunya.
USB 3.0 Boost: Ini adalah fitur yang mengoptimalkan kecepatan transfer pada USB 3.0. ASUS menancapkan chip UASP untuk meningkatkan performa saat terkoneksi dengan perangkat UASP. Sementara itu, untuk perangkat USB 3.0 biasa, Turbo mode dihidupkan untuk meningkatkan performa. Tentu saja, ini akan terasa apabila Anda menggunakan perangkat USB 3.0 yang kencang seperti flashdisk USB 3.0 berkecepatan tinggi atau SSD USB 3.0.

TUF series: SABERTOOTH X79

Motherboard TUF Sabertooth X79
Seri motherboard ini adalah seri yang menarik bagi kami. Sebab, TUF series atau yang akhir-akhir ini dikenal dengan nama SABERTOOTH, adalah jajaran board yang dirancang untuk memiliki daya tahan tinggi. TUF series dirancang untuk Anda yang ingin memiliki sebuah sistem yang bekerja secara intensif dalam rentang waktu lama dan memiliki performa tinggi.
TUF Sabertooth X79 mengorbankan 'sedikit' space dibackpanel untuk mengakomodasi kipas pendingin VRM
Beberapa fitur dari seri P9X79 seperti ASUS SSD caching dan DIGI+ power control juga digunakan pada TUF series ini. Selain fitur tersebut, berikut adalah fitur khusus pada SABERTOOTH generasi terbaru ini:
Thermal Radar: Board ini memiliki 12 titik sensor suhu yang bisa dimonitor secara bersamaan. Fitur ini berguna untuk mendeteksi adanya kelainan pada sistem pendinginan di dalam casing. Dipadu dengan pengaturan kecepatan fan dan monitor tegangan fitur ini menjadi kian efektif. ASUS bahkan menyediakan profiling untuk mempermudah Anda menekan suhu di dalam casing.
Sertifikasi standar militer: Komponen TUF series kini sudah memiliki sertifikasi standar militer. Hal ini dilakukan untuk memastikan kemampuannya bertahan hidup lama dengan performa tinggi.
Pengujian yang lebih ‘keras’: TUF series terbaru sudah melalui pengujian server-grade yang lebih ekstrim dibandingkan pendahulunya dan board lain. Uji ketahanan sekarang sudah mencapai pengujian pada suhu 60 derajat Celsius (terendah -10 C) dan tingkat kelembaban 90%. Hal ini dilakukan agar TUF series dapat digunakan siapa saja dimana saja.
Thermal Armor: Sabertooth sebelumnya sudah menggunakan Thermal Armor. Hanya saja, pada seri ini sistem yang digunakan sedikit berbeda. ASUS mengimplementasikan dua pendingin terpisah, satu untuk chipset board dan satu lagi untuk komponen catu daya prosesor. Keduanya menggunakan sistem fan untuk memastikan suhu dapat dijaga serendah mungkin. Uniknya, aliran udara pada sistem pendingin catu daya CPU dirancang untuk membuang panas melalui backplate panel. ASUS mengklaim bahwa sistem ini bisa merendahkan suhu hingga sekitar 7 derajat Celsius.

ROG series: Rampage IV Extreme

Motherboard Rampage IV Extreme
Backpanel dari Rampage IV Extreme
Pada akhirnya sampai juga kita ke seri yang paling menarik dari board ASUS: seri ROG atau Republic of Gamers. Segmentasi yang diperkenalkan ASUS pada kami adalah seri Extreme. Segmen ini ditujukan untuk para overclocker. Menurut kami, board ini ditujukan kepada overclocker ekstrim (bukan sekadar untuk overclocking biasa). Akan tetapi mari kita lihat fitur non-ekstrim yang bisa ditemui pada board ini terlebih dahulu:
4-way SLI: Ya, board berukuran ATX standar ini mampu menjalankan 4-way SLI. Pasangkan 4 card NVIDIA GTX580 dan dapatkan performa tertinggi.
Extreme Engine Digi+ II: Anda bisa menemukan 4 digital controller untuk CPU dan RAM. Tentu saja ini untuk meningkatkan presisi. NexFET Power Block MOSFET dan Black Metallic choke digunakan untuk meningkatkan daya tahan dan kestabilan saat overlcocking.
X-socket: Ini adalah implementasi ASUS untuk mengakomodasi HSF socket 1366 pada soket baru yang digunakan pada board berbasis Intel chipset generasi terbaru. Jadi, Anda bisa tetap menggunakan HSF andalan Anda dengan X-socket.
OCKey dalam keadaan terpasang
OCKey overlay
OCKey: Dengan sebuah dongle yang dipasangkan pada VGA, kita sekarang bisa melihat semua menu overclocking dalam bentuk overlay yang transparan. Anda bisa melakukan perubahan yang dikehendaki secara real-time. Apabila membutuhkan keleluasaan ekstra, Anda bahkan bisa memasangkan 2 keyboard, 1 untuk mengendalikan overlay menu dari OCKey dan 1 untuk mengendalikan Windows seperti biasa.
Apabila Anda mengira fitur-fitur di atas itu sebenarnya sudah cukup ektrim, perhatikan fitur-fitur berikut ini:
Rampage 4 Subzero sense
Subzero Sense: Apabila Anda sering bermain dengan pendinginan ekstrim seperti dry ice atau bahkan LN2, Anda tentu memahami pentingnya sebuah thermal sensor yang sangat baik dan responsif. Anda tentunya juga tahu betapa mahalnya thermal sensor yang baik itu (US$200-300 /alat). Rampage IV extreme menyediakan 2 sensor (dengan probe) yang mampu mendeteksi suhu secara akurat hingga -200 derajat Celsius! Kedua sensor ini bekerja dengan kecepatan 250ms (4 Hz). Memang, tidak sekencang DTS Fluke 52 II yang berkisar 200ms(5Hz). Akan tetapi sudah jauh lebih cepat dibandingkan thermal sensor biasa yang berkisar 1 detik  atau lebih.
Rampage 4 VGA Hotwire
VGA Hotwire: Ini adalah fitur paling ekstrim pada Rampage IV extreme. Apabila Anda sering melakukan modifikasi pada VGA untuk overclocking ekstrim (pengaturan voltase di atas standar), ini adalah solusi mudah dari ASUS. Anda tidak perlu menggunakan variable resistor (VR) lagi. Cukup koneksikan titik-titik pengaturan dan pendeteksian tegangan pada motherboard ke modul VGA Hotwire pada board ini. Anda akan menemukan semua pengaturan dan pengukuran tegangan pada menu yang disediakan melalui OCKey, BIOS, ataupun Turbo V EVO. Semuanya dikendalikan secara presisi melalui tekanan tombol pada keyboard saja! Rampage IV extreme mampu mengendalikan pengaturan tegangan hingga 2 unit VGA sekaligus.

Kesimpulan Awal

ASUS seri P9X79 hadir dengan spesifikasi yang baik dan fitur performa yang menarik. Sementara Sabertooth ditampilkan dengan fitur-fitur yang memperkuat daya tahannya. Keduanya memang menarik dan akan membuat produsen lain berusaha untuk menawarkan solusi-solusi untuk menandinginya. Akan tetapi, Rampage IV extreme menawarkan fitur-fitur yang sangat ekstrim yang kami sendiri tidak yakin akan ada board lain yang bisa menyainginya saat peluncurannya nanti. Apabila kemampuan overclock-nya bisa disaingi, akan sulit untuk menyaingi value board yang sudah dilengkapi dengan sensor suhu kelas atas dan 2 modul overclocking VGA yang ekstrim. Ingat, kedua sensor tersebut bisa menggantikan sensor suhu seharga US$ 200-300. Jadi, apabila sebuah board ingin bersaing dengannya, tambahkan dulu harga board tersebut dengan US$ 200-300 baru bandingkan harganya. Tentu saja semua bisa saja berubah pada saat peluncuran nanti. Akan tetapi, untuk saat ini rasanya tak sabar kami menantikan kehadiran Rampage IV extreme untuk melakukan extreme overclocking di lab jagatOC.

DESAINER SQUARE ENIX

 
Lahir 8 Oktober 1970
Kōchi, Jepang
Kewarganegaraan Jepang
Bidang Direktur permainan video, desain karakter, illustrasi.
Karya terkenal seri Final Fantasy, seri Kingdom Hearts.

Tetsuya Nomura Nomura Tetsuya, lahir di Kōchi, Jepang, 8 Oktober 1970; umur 41 tahun ), adalah seorang desainer permainan video dan tokoh di Square Enix. Tetsuya dikenal luas karena karyanya di seri Final Fantasy dan Kingdom Hearts. Sebelum bekerja untuk Square Enix, atau Squaresoft, Nomura berada pada sebuah sekolah vokasional membuat karya seni untuk keperluan periklanan. Pada 1992, Squaresoft menyewanya untuk bekerja pada grafis pertempuran di Final Fantasy V dan kemudian sebagai grafis sutradara pada 1994 untuk Final Fantasy VI. Pada tahun 1996, sebuah proyek game berjudul Silent Chaos (yang sebenarnya merupakan sekuel dari Dark Earth, sebuah game petualangan PC) dihentikan setelah beberapa bulan pengembangan, dan menjadi sebuah game PlayStation, dikembangkan dengan kolaborasi Squaresoft. Para tokohnya, didesain oleh François Rimasson pada awalnya, kemudian didesain ulang secara menyeluruh oleh Tetsuya Nomura; tapi proyek itu tidak pernah selesai dan Silent Chaos telah benar-benar berhenti pada November 1999, setelah dua setengah tahun pengembangannya.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas