Akhir-akhir ini video game aeperti merajalela di dunia. salah satu yang
membuat orang tua khawatir adalah salah satu sifat dari video game
adalah Kecanduan. sehingga wajar para orang tua melarang anaknya untuk
bermain game. Padahal kalu saja mereka mau ikut membimbing ada banyak
dampak positif yang di dapat dari bermain game. Sehingga tidak dilarang
tapi dibatasi saja. Berikut dampah positif bermain game.
Membuat orang pintar!
Penelitian di Manchester University dan Central Lanchashire University
membuktikan bahwa penggemar game yang bermain game 18 jam per minggu
memiliki koordinasi yang baik antara tangan dan mata setara dengan
kemampuan atlet. Dr. Jo Bryce, kepala penelitian menemukan bahwa
hardcore gamer punya daya konsentrasi tinggi yang memungkinkan mereka
mampu menuntaskan beberapa tugas.
Penelitian lain di Rochester University mengungkapkan bahwa anak-anak
yang memainkan game action secara teratur memiliki ketajaman mata yang
lebih cepat daripada mereka yang tidak terbiasa dengan joypad.
NASA telah mengembangkan sistem biofeedback yang menggunakan game-game
PS, seperti Spyro the Dragon dan Tony Hawk`s Pro Skater untuk
meningkatkan daya konsentrasi pilot pesawat tempur. Lalu sebuah
perusahaan bernama Attention Builders memasarkan home version-nya sistem
yang dikeluarkan NASA itu untuk meningkatkan kinerja otak.
Rajin membaca!
Video game dibuat bukan untuk menggantikan buku. Jadi, keluhan soal
bermain game yang dapat menurunkan budaya membaca tidaklah beralasan.
Justru kebalikannya. Psikolog di Finland University menyatakan bahwa
video game bisa membantu anak-anak dislexia untuk meningkatkan kemampuan
baca mereka.
Begitu pula gamer yang hobi memainkan game berjenis role-playing game
(RPG) di konsol modern. Dialog-dialog dalam RPG-RPG kenamaan seperti
Final Fantasy dan Phantasy Star dapat memacu otak untuk mencerna cerita.
Membantu bersosialisasi!
Beberapa profesor di Loyola University, Chicago telah mengadakan
penelitian dalam komunitas Counter Strike, game First Person Shooter PC
yang telah dibuat versi Xbox-nya. Menurut mereka, game online dapat
menumbuhkan interaksi sosial yang menentang stereotip gamer yang
terisolasi. Sama juga dengan komunitas game RPG EverQuest dan Phantasy
Star Online. Game-game ini menyediakan sarana interaksi sosial di
kalangan anak remaja.
Mengusir stres!
Politikus dan orang tua meributkan kekerasan akibat video game.
Sebetulnya, mereka tak mau mengakui kalau game itu salah satu cara yang
tidak berbahaya untuk mengusir stres. Pertempurannya virtual, senjatanya
palsu, dan darahnya juga bohongan. Bahkan "first-person shooter" yang
paling keras pun serba digital. Para peneliti di Indiana University
menjelaskan bahwa bermain game dapat mengendurkan ketegangan syaraf.
Memulihkan kondisi tubuh!
Game terbukti dapat digunakan untuk pasien yang sedang mendapat terapi
fisik. "Biarkan mereka main," kata Dr. Mark Griffiths, psikolog di
Nottingham Trent University. Ia melakukan penelitian sejauh mana manfaat
game dalam terapi fisik.
"Latihan fisik yang berulang-ulang dan membosankan agak sulit
menyembuhkan seseorang akibat luka parah." Pengenalan video game dalam
terapi fisik ternyata sangat menguntungkan. Beberapa game digunakannya
untuk membentuk otot sampai melatih anak-anak yang menderita diabetes
sebagai pelengkap pengobatan medis. Sudah ada lho contohnya seperti
Nintendo Wii. sekarang para ahli sedang mengembangkan console game ini
untuk rehabilitasi. karena di console ini kita seperti pemain betulan
contohnya di Wii sport dan kalu tidak salah sudah ada Wii yoga
para ahli sedang meneliti apalagi dampak positif dari game yang benar-benar bermanfaat untuk manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar